Rabu, 24 Mei 2017

Kepemimpinan Megawati

Megawati Soekarno Putri

Diah Permata Megawati Soekarno Putri, yang dikenal sebagai Megawati, merupakan salah satu dari banyak pemimpin yang ada di Indonesia. Ia adalah Putri sulung dari Presiden pertama Indonesia, Soekarno, puncak karir politik beliau adalah menjadi Wakil Presiden Indonesia dan dua tahun menjabat sebagai Presiden Indonesia menggantikan Bapak Abdurrahman Wahid. Dia menjabat sebagai Presiden pada tanggal 23 Juli 2001 sampai 20 Oktober 2004. Dan merupakan Presiden perempuan pertama di Indonesia. Megawati juga merupakan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP ). Megawati juga di kenal sebagai pemimpin yang mempunyai karismatik, dan bermental baja yang berani mendobrak pemerintahan pada jaman orde baru.

Perjalanan Pendidikan

  • SD Perguruan Cikini Jakarta ( 1954 - 1959 )
  • SLTP Perguruan Cikini Jakarta ( 1960 - 1962 )
  • SLTA Perguruan Cikini Jakarta ( 1963 - 1965 )
  • Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran Bandung 
  • Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Jakarta
Perjalanan Karir
  • Anggota Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia
  • Anggota Fraksi PDI DPR RI Komisi IV
  • Ketua DPC PDI Jakarta Pusat
  • Ketua Umum PDI versi Kongres Luar Biasa ( KLB ) PDI di Surabaya
  • Wakil Presiden Republik Indonesia
  • Presiden Republik Indonesia Ke-5

Beberapa Upaya Megawati dalam masa menjabat menjadi Presiden Indonesia ke - 5,

  • Membentuk Kabinet Gotong-Royong
  • Mendirikan Komisi Pemberantasan Korupsi
  • Mengadakan Pemilu yang bersifat Demokratis pada tahun 2004.
  • Mendirikan Akademi Intelegent yang pertama kali

Kelebihan 

  • Menstabilkan Fundamen Ekonomi Makro, meliputi : Inflasi, BI rate, angka kemiskinan, Kurs Rupiah terhadap Dolar, Pertumbuhan ekonomi.
  • Melakukan Pemberantasan KKN.
  • Indonesia keluar dari IMF pada tahun 2003

Kelemahan

  • Kurangnya pemahaman terhadap bidang ekonomi, 
  • Dianggap gagal dalam melaksanakan agenda reformasi dan mengatasi krisis bangsa
  • Kenaikan harga BBM

Gaya kepemimpinan Megawati yang anti kekerasan itu tepat sekali untuk menghadapi situasi bangsa yang sedang memanas, Cukup demokratis, tapi pribadi Megawati dinilai tertutup dan cepat emosional, dan alergi terhadap kritik. Komunikasinya di dominasi oleh keluhan dan uneg-uneg, nyaris tidak menyentuh visi misi pemerintahannya. ( Patrimonial )














Rabu, 10 Mei 2017

Rencana Hidupku

Pada saat saya umur 65 tahun

Saya akan bercerita kepada anak dan istri saya bagaimana perjuangan yang dulu di lakukan hingga bisa sampai pada saat sekarang. Saya sudah pensiun dari tempat kerja dan mempunyai beberapa Saham dan properti. Mempunyai 2 Anak yang sudah Menikah dan bekerja di perusahaan yang baik atau mempunyai bisnis yang sudah berjalan. Dan di kelilingi oleh cucu saya.Yang saya lakukan sekarang adalah menikmati dan menghabiskan sisa umur yang diberikan oleh Tuhan.


Umur 35 Tahun 

Saya sudah mempunyai tempat tinggal sendiri dan sudah berkeluarga mempunyai 2 orang anak. Saya sudah diangkat menjadi salah satu pemimpin di tempat saya bekerja sekarang. dan saya juga sudah memulai mempelajari cara bersaham yang baik. dan sudah Menyelesaikan Brevet pajak A dan B.
Dan sudah bisa membahagiakan orang tua saya secara materi.


Umur 30 Tahun

Saya Sedang berusaha mendapatkan Sertifikat Brevet, sudah mempunyai posisi di perusahaan, mempelajari cara bersaham dan mengumpulkan modal untuk membeli rumah dan untuk menikah.
Sudah bisa jalan-jalan keluar negeri dengan uang sendiri.

Pada Saat Ini dan 3 bulan mendatang

Yang sudah hampir saya capai adalah lulus kuliah pada tahun ini. Semester depan sudah merapihkan skripsi saya yang tertunda. dan melewati sidang dengan baik. Sudah mendapatkan pekerjaan yang cocok. dan mempelajari pekerjaan baru dan memulai mengatur/membantu teman-teman di kantor.
Dan yang paling saya tunggu adalah hari dimana saya menjadi wisudawan . 


Itulah Sebagian Besar yang ingin saya capai dalam hidup ini.

Terima Kasih.

God Bless You

Leader In Me

Di sini saya mau membagi cerita selama saya ada di kelas kepemimpinan yang di ajarkan oleh Ibu Deasy Sanger, Saya banyak mendapatkan pengalaman setiap saya mengikuti kelas beliau. Dari tugas yang di berikan hingga materi yang disampaikan oleh Ibu Deasy.

Pertama kali saya mengikuti pelajaran kepemimpinan kesan saya adalah kelas ini berbeda dengan kelas yang lainnya karena kita banyak bercerita di sini dan sharing tentang teman-teman dan diri kita sendiri, terlebih lagi Ibu Deasy memberikan arahan dan bimbingan yang baik kepada mahasiswa yang ada di kelas.

Selama saya mengikuti kelas Kepemimpinan saya merasa saya masih banyak kekurangan untuk menjadi seorang Nice Leader.

Banyak Pengalaman - pengalaman dan pengetahuan yang tadinya saya tidak terlalu pahami dan perdulikan mulai saya terapkan di kegiatan sehari - hari.


Tugas yang paling berkesan di kelas Kepemimpinan adalah membuat Blog tentang diri kita sendiri dan apa yang mau kita capai. 

Sebuah pemikiran untuk melihat dan membayangkan kedepan kita mau menjadi seseorang yang seperti apa, cita - cita yang kita mau wujudkan semua di arahkan dan di ajarkan oleh Ibu Deasy di kelas ini. Mendapatkan hasil dari tes yang kita telah lakukan untuk melihat bagaimana karakter kita, sangat membantu dalam mengerti bagaimana kita dan harus bagaimana.


Walaupun kelas yang di adakan oleh Ibu Deasy sangat singkat. Saya sangat senang dan enjoy mengikuti kelas yang di ajakan oleh Ibu Deasy.


Terima Kasih untuk yang Ibu Deasy ajakan ke saya dan mahasiswa lainnya, Sangat berkesan dan juga bermanfaat bagi kita semua.





Sabtu, 06 Mei 2017

Erin's Story

Apakah anda pernah menonton film tentang The Freedom Writers Diary ?

Saya baru menontonnya hari kamis lalu, film yang cukup bagus dan menarik yang menceritakan seorang guru di sekolah yang dulunya sangat bagus di wilayah nya dan sekarang karena adanya penggabungan antar murid menjadikan sekolah itu di tempati oleh anak-anak yang memiliki berbagai latar belakang yang berbeda dan dari ras yang berbeda juga.

Di cerita ini guru bernama Erin Gruwell mengajar di kelas yang anaknya memang tidak mau belajar dan suka berantem di ruangan kelas 203, Erin mempunyai sifat yang tegas dan pendirian yang kuat untuk mengajar anak-anak yang ada di kelas 203.

Dengan berbagai cara dy memutar otak agar murid-murid di kelas 203 ini mau mendengarkan dia dan menjadi menjadi kelas yang mempunyai prestasi baik. dan walaupun Erin mendapatkan perilaku yang sangat tidak baik dari muridnya dy tetap sabar dalam menghadapi murid-murid nya.

Dalam mengajar muridnya Erin mempunyai cara-cara yang kreatif dalam mengajar dan mengajak murid nya hingga murid-murid itu sadar dan tidak rasis , mau berbaur dengan yang lain.

Selama mengajar Erin juga bekerja di tempat lain agar bisa membiayai kelasnya, seperti membeli buku dan mengajak muridnya pergi ke museum untuk melihat lihat sejarah.

Pada akhirnya murid di kelas 203 itu menjadi murid yang berprestasi yang melahirkan pemimpin-pemimpin dari kelas tersebut.